Senin, 29 Juni 2015

MAKALAH GIZI



MAKALAH
GIZI MAKRO DAN GIZI MIKRO


Disusun Oleh :
Nama  :  Sitti Fatimang
NIM    :  13.514
Kelas   :  1B

AKBID PRIMA SENGKANG
2013/2014


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah  SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga, tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
 Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Gizi Makro dan Gizi Mikro”, yang disajikan berdasarkan referensi dari berbagai sumber. 
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Gizi yang telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga penyusun  ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini
 Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman-teman  atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna..
Semoga  makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, dan semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk semuanya.
            Wassalamualaikum Wr. Wb.  

Sengkang, April 2014



                                                                                                                 
     Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
C. Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
            A. Pengertian Gizi Makro dan Gizi Mikro........................................................................ 3
            B. Macam-macam Gizi Makro dan Gizi Mikro................................................................. 3
            C. Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Gizi Makro dan Gizi Mikro.................. 21
            D. Contoh Kasus Kekurangan Gizi di Indonesia.............................................................. 24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 28
B. Saran............................................................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ iii






BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ serta menghasilkan energi.
Zat gizi (nutrient) adalah bahan­-bahan kimia yang diperlukan tubuh untuk hidup, tumbuh, bergerak dan menjaga kesehatannya, dan sumber bahan-bahan kimia itu berasal dari makanan. Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi. Jumlah zat gizi yang dikenal saat ini sebanyak 45 jenis, dan dikelompokkan menjadi zat gizi makro dan mikro.
Kemajuan suatu bangsa bergantung kepada banyak komponen terkait, termasuk sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas ditentukan oleh kemampuan fisik dan intelegensia yang optimal, dan hal ini erat kaitannya dengan kecukupan gizi yang dimulai sejak masa janin sampai dewasa.
Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang gizi makro dan gizi mikro yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman) yang dikonsumsi sehari-hari.



B.       Rumusan Masalah
1.        Apa yang dimaksud gizi makro dan gizi mikro?
2.        Apa saja macam-macam gizi makro dan gizi mikro?
3.        Apa saja contoh penyakit akibat kekurangan dan kelebihan gizi makro dan gizi  mikro?   
4.        Bagaimana contoh kasus kekurangan gizi di Indonesia?                 
C.       Tujuan                      
1.        Untuk mengetahui yang dimaksud gizi makro dan gizi mikro.
2.        Untuk mengetahui macam-macam gizi makro dan gizi mikro.
3.        Untuk mengetahui contoh penyakit akibat kekurangan gizi makro dan gizi mikro.
4.        Untuk mengetahui contoh kasus kekurangan gizi di Indonesia.     














BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Gizi Makro dan Gizi Mikro
Gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram. zar gizi makro dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk menjalankan fungsinya dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari zat gizi yang dapat menghasilkan kalori atau energi. Zat – zat gizi yang termasuk ke dalam golongan zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
Gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.
B.     Macam-macam Gizi Makro Dan Gizi Mikro
§  Gizi Makro
a).     Karbohidrat
Secara umum karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya 4 kalori dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat. Tinggi rendahnya aktifitas seseorang, maka akan berbeda kebutuhan karbohidratnya. Bagi orang dewasa yang bekerja tidak terlalu berat, kebutuhan tubuh rata-rata akan karbohidrat antara 8 sampai 10 gram untuk tiap kilogram berat badan setiap hari. Disamping itu beberapa golongan karbohidrat mengandung serat (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan.
Ø  Fungsi karbohidrat
1.      Karbohidrat merupakan  sumber energi tubuh dan sumber  utama   bahan bakar untuk otak, otot rangka selama latihan, eritrosit, leukosit dan medulla renal.
2.      Cadangan tenaga bagi tubuh.
3.      Melancarkan sistem pencernaan dan membantu pengeluran feses, karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara peristaltik usus.
4.      Mengoptimalkan fungsi protein.
5.      Mengatur metabolisme lemak.
6.      Karbohidrat sebagai pemanis alami.
Ø  Sumber karbohidrat
1.      Beras merah
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi merah dianggap sebagai sumber karbohidrat yang baik dan sehat. Beras merah juga bisa mengurangi kolesterol jahat “LDL” tanpa mengurangi kolesterol baik “HDL”. Makan dua porsi atau lebih beras merah juga mengurangi resiko diabetes.
2.      Ubi jalar     
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag, diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau.
3.      Kentang, singkong, sagu, gandum, jagung, dll.
Ø  Pengelompokan karbohidrat

1.      Monosakarida  :    Glukosa, galaktosa, fruktosa (gula termanis yang          

terdapat dalam madu dan buah-buahan bersama glukosa).

 

 

2.      Disakarida       :    Maltosa (monosakarida ditambah dengan air),  

sukrosa (dikenal dengan gula pasir), laktosa (komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi).

3.      Polisakarida     :    Amilum/tepung, glikogen , inulin (pati pada
akar/umbi tumbuhan tertentu), dekstrin,  selulosa (serat tumbuhan),  khitin, glikosaminoglikan (penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen), glikoprotein (terdapat di cairan tubuh dan jaringan).
b).     Protein 
Sumber energi dari protein adalah 4 kkal/g. Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino esensial yang  diperlukan  tubuh namun  tubuh tidak mampu mensintesis. Sedangkan, asam amino non esensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh dan dapat di produksi oleh tubuh.
Ø  Fungsi Protein
Ada delapan  kategori  fungsi  protein  yang  terdiri  atas :
1.      Membangun  jaringan  tubuh  yang  baru
Protein dibutuhkan untuk anabolisme karena unsur gizi ini merupakan konstituen semua sel dan jaringan tubuh .
2.      Memperbaiki  jaringan tubuh
Katabolisme yang terus berlangsung pada semua protein tubuh memerlukan resintesis  protein  yang  baru  dari  asam-asam  amino.
3.      Menghasilkan  senyawa  esensial
Asam amino dan protein merupakan konstituen hormone, enzim dan secret tubuh lainnnya.
4.      Mengatur  tekanan osmotik
Protein plasma (albumin) menjaga keberadaan air dalam plasma darah dan demikian akan mempertahankan volume darah serta mencegah  penimbunan cairan dalam  jaringan (edema)  atau rongga  tubuh  (asites, hidrotorak ,  dll).
5.      Mengatur  keseimbangan  cairan  elektrolit dan  asam -  basa.
6.      Menghasilkan  pertahanan  tubuh.
7.      Anti body  seperti  immunoglobulin.
8.      Menghasilkan  mekanisme  transportasi
Protein dapat melarutkan zat lemak untuk diangkut dalam darah, misalnya lipoprotein  yang  membawa  kolesterol.
9.      Menghasilkan energi
Setelah nitrogen dikeluarkan, kerangka karbonnya dapat dioksidasi untuk memberikan  empat  kkal/gr protein. (Hartono Andry. 2004 )
10.  Menghasilakn protein yang baru dan menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
Ø  Sumber protein
Dalam kualifikasi protein berdasarkan sumbernya, telah kita ketahui protein hewani dan protein nabati. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging, hati, dan Susu. Ikan,  kerang-kerangan dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang baik, karena mengandung sedikit lemak, tetapi ada yang alergi  terhadap  beberapa jenis  sumber  protein  hasil  laut ini. Ayam dan jenis burung lain serta telurnya juga merupakan sumber protein hewani yang berkualitas baik, harus diperhatikan bahwa telur bagian kuningnya mengandung banyak kolesterol, sehingga baiknya ditinggalkan pada diet rendah kolesterol. (Sediaoetama Achmad Djaeni.2000).
Adapun sumber protein nabati antara lain kacang-kacangan, tempe, tahu, oncom, emping, dll. Kacang polong atau ercis adalah salah satu sumber protein nabati yang populer di sekitar kita. Setiap 100 gram kacang polong rebus mengandung 8 gram protein, sehingga merupakan sumber protein nabati yang baik dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein kita sehari-hari. Selain itu, kacang polong memiliki skor asam amino yang tinggi yaitu 102, di mana skor asam amino yang tinggi menunjukkan bahwa kacang polong mengandung protein dengan asam amino yang lengkap, yang artinya protein dalam kacang polong merupakan protein berkualitas tinggi.
Ø  Jenis – jenis protein
Berdasarkan fungsinya, protein dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1.      Protein lengkap (complete protein )
Berfungsi untuk pertumbuhan, penggantian hubungan yang rusak dan aus, dan untuk keperluan lain seperti, pembentukan enzim, hormone, antibody, serta energi jika dperlukan. Telur dan susu merupakan contoh protein lengkap yang mengandung asam amino esensial dengan jumlah yang mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan.
2.      Protein setengah lengkap ( half-complete protein )
Juga memiliki semua fungsi diatas diatas kecuali fungsi untuk pertumbuhan karena asam-asam amino yang dikandungnya tidak cukup bagi permbentukan jaringan tubuh yang baru. Contoh nya adalah makanan sumber protein hewani lainnya diluar telur dan susu seperti daging, ikan, serta ayam.
3.      Protein tidak lengkap (incomplete protein)
Umumnya merupakan jenis-jenis makanan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian atau sereal. Jenis protein ini tidak dapat digunakan untuk pertumbuhan dan penggantian jaringan rusak atau aus, karena jenis-jenis asam amino asam  esensialnya tidak  lengkap.
Karena itu, makanan yang proteinnya tergolong tidak lengkap harus saling dikombinasikan untuk memberikan semua asam amino esensial yang diperlukan bagi pertumbuhan dan pengantian rusak atau aus. Contohnya beras yang kurang mengandung asam amino lisin dapat digabungkan  dengan  kedelai  yang  kurang  mengandung  metionin. (Sediaoetama  Achmad  Djaeni. 2000 )

c).     Lemak
Lemak merupakan nutrisi yang paling berkalori, yaitu 9 kkal/g. Lemak tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen. Terbentuk dari 95% asam lemak & gliserol. Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika seseorang berada dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan untuk mendapatkan energi setelah protein. Oleh karena itu, dengan adanya cadangan lemak, maka penggunaan protein sebagai energi akan dapat dihemat. Namun, hal ini tentu saja hanya bersifat sementara.
Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit, di sekitar otot. Selain itu, terdapat pula simpanan lemak di sekitar jantung, paru-paru, ginjal dan organ tubuh lainnya. Kumpulan lemak disekitar ginjal ini mempunyai kegunaan khusus, yaitu untuk menjaga agar ginjal tidak mudah berpindah tempat. Cadangan lemak seperti ini tidak digunakan sebagai cadangan kalori, kecuali dalam keadaan yang benar-benar memaksa. Lemak dasar tersusun atas trigliserida dan asam lemak. Asam lemak dibagi 2 yaitu :
1.      Asam lemak jenuh, contohnya : lemak hewan.
2.      Asam lemak tak jenuh, contohnya : lemak sayuran.
Ø  Fungsi lemak
Fungsi lipida antara lain (soendoro, 1981) :   
1.      Penyimpan energi dan transport.
2.      Struktur membran.
3.      Kulit pelindung, komponen dinding sel.
4.      Penyampai kimia.



Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah sebagai berikut (Toha, 2005)  :
1.    Komponen struktur membrane
Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda. Fungsi membran diantaranya adalah sebagai barier permeabel.
2.    Lapisan pelindung pada beberapa jasad
Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid seperti barier permeabel untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air yang berlebihan.
3.    Bentuk energi cadangan.
4.    Untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid dalam darah, koenzim A, dan sebagainya.
5.    Hormon dan pelarut vitamin.
6.    Insulasi Barier untuk menghindari panas, tekanan listrik dan fisik.
Ø  Sumber Lemak
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.      Lemak yang berasal daari tumbuhan (disebut lemak Nabati). Beberapa bahan yang mengandung lemak nabati adalah kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah, mentega, kedelai, dll.
2.      Lemak yang berasal dari hewan (disebut lemak hewani). Beberapa bahan yang mengandung lemak hewani  adalah daging, keju, susu, ikan segar, telur, dll.
Ø  Klasifikasi lemak
1.      Asam Lemak Jenuh
Terdapat dalam mentega (lemak nabati), minyak paus (spermaceti), kayu manis, biji kelapa sawit, minyak kelapa, salam, pala,  biji-bijian.
2.      Asam Lemak Tak Jenuh
Terdapat pada minyak jagung, kacang tanah, biji kapas, kedelai, minyak biji rami, minyak kacang tanah, minyak ikan.
§  Gizi Mikro
a).     Vitamin
Istilah vitamine atau vitamin pada mulanya dikenalkan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk. Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari. Ada 2 jenis vitamin :
1).    Vitamin larut lemak à Vitamin A, D, E, dan K (disimpan dalam tubuh).
·         Vitamin A (retinol  , retinal, asam retinoat).
Retinal adalah komponen dari fotoreseptor (sel-sel saraf yang peka terhadap cahaya) dalam retina mata. Bentuk lain dari vitamin A (asam retinoat) yang berperan dalam menjaga kesehatan kulit, lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih. Sumber vitamin A antara lain susu murni, Telur, Sayuran berdaun hijau,  buah-buahan, minyak ikan dan hati. Pada umumnya sayuran dan buah-buahan yang berwarna banyak mengandung karotin. Ada hubungan langsung antara derajat kehijauan sayuran dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut semakin tinggi kadar karotennya, sedang daun-daun yang pucat seperti selada dan kol, labu siam, miskin akan karoten.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kemampuan tubuh menyerap karoten yang berasal dari sayuran hanya 33 – 58% atau rata-rata 50%. Tidak semua karoten yang terserap tersebut dapat diubah menjadi vitamin A.
Ø  Fungsi vitamin A bagi tubuh
1.      Sebagai bahan untuk membuat rodopsin yang diperlukan dalam proses penglihatan.
2.      Untuk pemeliharaan jaringan pelapis.
3.      Untuk membantu proses pertumbuhan tubuh.
4.      Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan epitel (menjaga integritas retina).
5.      Sebagai fungsi imun.
·         Vitamin D            
Tidak seperti halnya vitamin-vitamin lain, vitamin D dapat disintesis dalam tubuh manusia dan hewan dalam bentuk vitamin D2. laju sintesis vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang diterima serta konsentrasi pigmen di kulit. Agar tubuh tidak kekurangan vitamin D, maka dianjurkan untuk selalu memanfaatkan sinar matahari untuk kesehatan, terutama di pagi hari Dikenal 4 macam vitamin D, yaitu vitamin D2, D3, D6, dan D4. Vitamin D1 tidak ada. Vitamin D2 terdapat di dalam tumbuhtumbuhan dan disebut kalsiferol, sedangkan vitamin D3 terdapat didalam tubuh hewan tekenal dengan nama ergosterol yang apabila terkena sinr matahari ( sinar ultra violet ) akan berubah menjadi vitamin D aktif.
Peranan vitamin D sangat penting bagi metabolisme kalsium dan fosfor. Dengan adanya vitamin D, absorpsi kalsium oleh alat pencernaan akan diperbaiki, Kalsium dan fosfor dari tulang dimobilisasi.
Vitamin D dari makanan yang dikonsumsi diserap bersama-sama lemak dan masuk ke dalam saluran darah melalui dinding usus kecil jejunum dan ileum dan diangkut ke dalam chylomicron melalui sirkulasi limpa. Sumber vitamin D antara lain, cahaya matahari, susu,  margarine, telur, dan minyak ikan.
Ø  Fungsi vitamin D bagi tubuh
1.      Mengatur metabolisme garam dapur.       
2.      Menggiatkan penyerapan gram kapur dan garam fosfor.
3.      Mengatur pembentukan garam fosfor dalam tubuh yang digunakan untuk pengerasan tulang.
Kebutuhan akan vitamin D, terutama bagi penduduk negara-negara beriklim tropis tidak bisa dipastikan karena tubuh secara tidak lansung dapat membuat vitamin D sendiri.
Vitamin tersebut kemudian diaktifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh untuk dimanfaatkan atau disimpan di dalam hati. Karena itu konsumsi vitamin D tidak begitu penting dalam pemenuhan kebutuhan vitamin D secara keseluruhan.
·         Vitamin E (Tokoferol)
Vitamin E adalah vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini terdapat dalam bagian makanan yang berminyak. Vitamin E didalam tubuh hanya dapat dicerna oleh empedu, di hati karena tidak larut dalam air. Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti : minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan dan mentega.
Vitamin E ialah salah satu abtioksidan yang penting dalam pencegahan kanker dan penyakit kardiovaskular. Vitamin E mudah rusak oleh panas yang terlalu tinggi (proses memasak) dan oksidasi (terpapar oksigen). Sumber dari vitamin yang terbaik adalah makanan segar, mentah, atau makanan yang belum diproses.
·         Vitamin K
Vitamin K disebut juga vitamin koagulasi. Vitamin K penting dalam pembekuan darah, karena vitamin ini mempengaruhi pembentukan protrombin dalam hati.

Ø  Vitamin K bertugas :
1.      Menjaga konsistensi aliran darah dan membekukannya saat diperlukan.
2.      Berperan penting dalam pembentukkan tulang dan ginjal.
Ø  Vitamin K terdapat dalam 3 bentuk :
1.      Vitamin K1 (phylloquinone) à ditemukan dan dihasilkan oleh timbuhan.
2.      Vitamin K2 (menaquinone) à dihasikan oleh bakteri yang menguntungkan dalam sisitem pencernaan.
3.      Vitamin K3 (menadione) à vitamin buatan bagi yang tidak mampu menyerap dari makanan.
Seluruh vitamin K dalam tubuh diproses dalam liver (hati). Menurut standar RDA (Recommended Dietary Allowance), kebutuhan vitamin k tergantung dari BB. Untuk orang dewasa, 1 mikrogram setiap hari per kg BB. Mengonsumsi sejumlah kecil vitamin K akan mengakibatkan patah tulang dan osteoporosis, penyempitan arteri atau pembuluh nadi. Sumber terbesar vitamin K (vitamin K1) adalah hati, sayur-sayuran hijau, seperti kangkung dan lobak swiss, brokoli, kubis, taoge, bayam, dan kembang kol. Vitamin K tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi, asam, dan alkali.
2).    Vitamin larut air à Vitamin C dan vitamin B kompleks (tidak dapat disimpan dalam tubuh).
·         Vitamin C
Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya,  enzim dan logam. Vitamin C atau asam askorbat lebih terkenal perannya dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi, produksi kolagen, integritas dinding kapiler, pembentukan, metabolisme asam amino, membantu tubuh menyerap zat besi (fe), berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan zat perekat yang menghubungkan sel-sel dengan sel dari berbagai jaringan. Asam askorbat ini juga berpengaruh dalam pembentukan sel-sel darah dalam susunan tulang serta dalam pemeliharaan kadar haemoglobin yang normal.
Vitamin C dapat terserap sangat cepat dari alat pencernaan kita masuk ke dalam saluran darah dan dibagikan ke seluruh jaringan tubuh. Kelenjer adrenalin mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Pada umumnya tubuh menyerap vitamin C sangat sedikit. Kelebihan vitamin C dari konsumsi makanan akan dibuang melalui air kemih. Karena itu bila seseorang mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah besar (megadose), sebagian besar akan dibuang keluar, terutama bila orang tersebut biasa mengkonsumsi makanan bergizi tinggi. Tetapi sebaliknya, bila sebelumnya orang tersebut jelek keadaan gizinya, maka sebagian besar dari jumlah itu dapat ditahan oleh jaringan tubuh. Sumber vitamin C antara lain buah jeruk, kentang, kubis, brokoli, stroberi, cabe hijau, dll.
·         Vitamin B kompleks
Terdiri dari 8 vitamin, antara lain :
1.      Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin ini merupakan satu-satunya vitamin yang untuk pertama kalinya ditemukan di Indonesia (1897) oleh sarjana Belanda yang bernama Eijkman. Berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat. Sumber tiamin yang baik sebetulnya biji-bijian, seperti beras PK (pecah kulit) atau bekatulnya. tetapi produk tersebut relatif mahal harganya. Meskipun sayuran dan buah-buahan kadar tiaminnya kecil, tetapi kebiasaan memakan lalap dalam jumlah besar banyak membantu menyediakan tiamin bagi tubuh.
2.      Vitamin B2 (Riboflavin)
Berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren serta katarak. Sumber riboflavin berasal dari hasil ternak. Hati, ginjal, dan jantung mengandung riboflavin dalam jumlah yang tinggi. Sayuran hijau dan biji-bijian hanya sedikit saja kandungan riboflavinnya. Buah-buahan dan umbi-umbian juga sangat rendah kandungannya. Susu sapi yang disimpan dalam botol jernih bila kena sinar matahari langsung akan kehilangan riboflavin sampai 75% dalam waktu 3 jam. Penyimpanan dalam botol yang berwarna keruh lebih banyak melindungi kandungan riboflavin.
3.      Vitamin B3 (Niacin)
Berfungsi untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrient, membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada persendian.  Terdapat pada sayur-sayuran, daging, dan kacang-kacangan.
4.      Vitamin B5 (Asam pantotenat)
Berfungsi membantu sisitem syaraf dan metabolisme, mengurangi alergi, kelelahn dan migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses pembentukan hormon.  Asam pantotenat secara komersial ditemukan dalam bentuk garam kalsium, larut dalam air, agakmanis, dan stabil dalam pemasakan yang normal.
5.      Vitamin B6 (Piridoksin)
Berfungsi untuk metabolisme protein dan lemak, membantu produksi sel darah merah dan meringankan gejala hipertensi, asma serta PMS. Sumber utama vitamin B6 adalah daging, unggas, ikan, wortel, pisang, telur,madu, kedelai, gandum, kentang, ubi jalar, dan sayursayuran, serta susu dan biji-bijian. Biji-bijian utuh merupakan sumber yang kaya akan vitamin B6.
6.      Vitamin B7 (Biotin)
Bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat, pembentukan kuku serta rambut.
7.      Vitamin B9 ( Asam folic)
Berfungsi membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan pembentukan hemoglobin.



8.      Vitamin B12 (Cobalamin)
Berfungsi membantu merawat sistem syaraf dan pembentukan sel darah merah. Vitamin ini terdapat pada daging, hati, limpa, susu, ikan laut, dan ikan kering.
b).     Mineral
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral.Sampai saat ini telah diketahui beberapa unsur mineral yang berbeda jenisnya dan diperlukan manusia agar dapat sehat dan tumbuh dengan baik.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang cukup besar lebih dari 100 mg sehari antara lain natrium (Na), klorin (Cl), kalium (K), kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg) dan sulfur (S). Fungsi dari mineral makro berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, untuk transmisi saraf dan kontraksi otot, memberi bentuk (struktur) kepada tulang, dan memegang peranan khusus di dalam tubuh.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit kurang dari 100 mg sehari antara lain zat besi (Fe), iodium (I), mangan (Mn), tembaga (Cu), zink (Zn), kobalt (Co), fluor (F), kromium (Cr), selenium (Se), molibdenum (Mo), dan boron (Bo). Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg.
1).    Mineral makro
·         Natrium (Na)
Sumber utama natrium adalah garam dapur, ikan asin, kecap, pisang, kentang, sayuran hijau dan sebagainya. Fungsinya, mengatur kelancaran kerja otot, terutama otot jantung dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Orang yang mengkonsumsi kalori lebih lebih sedikit memerlukan garam lebih sedikit pula. Kandungan natrium klorida dalam air minum biasanya sangat sedikit yaitu sekitar 20 mg per liter. Sedangkan kandungan natrium dalam garam secara teoritis kira-kira 2,8 g per sendok teh.
·         Klorin (Cl)
Sumbernya antara lain, garam dapur, keju dan sayuran hijau. Berfungsi untuk membentuk asam lambung (HCL) dan memelihara keseimbagan cairan dalam tubuh.
·         Kalium (K)
Tubuh orang dewasa mengandung kalium (250 g) dua kali lebih banyak dari natrium (110 g). Namun biasanya konsumsi kalium lebih sedikit daripada natrium. Sumber kalium yang utama dalam bahan makanan adalah bekatul, molase (madu), khamir, coklat dan kopi. Termasuk juga kacang-kacangan, hati, ikan dan kerang. Fungsinya, mempengaruhi kerja otot jantung, mengatur tekanan osmosis dalam sel dan membantu mengantarkan impuls saraf.
·         Kalsium (Ca)
Tubuh kita mengandung kalsium yang lebih banyak dibandingkan dengan mineral lain. Diperkirakan 2% berat badan orang dewasa atau sekitar 1,0-1,4 kg terdiri dari kalsium. Sumber kalsium antara lain, susu, telur dan buah-buahan.
Peranan kalsium dalam tubuh pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu membantu membentuk tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh. Pada pembentukan tulang, bila tulang baru dibentuk, maka tulang yang tua dihancurkan secara simultan.
·         Fosfor (P)
Seluruh sel-sel mengandung fosfor. Sumber fosfor adalah daging, ikan dan telur. Garam organik dari fosfor berguna untuk membantu metabolisme energi.
Pada umumnya, kekurangan garam fosfor jarang terjadi. Peran fosfor mirip dengan kalsium yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan pengeluaran energi (perubahan antara ATP dengan ADP), serta mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g per orang dewasa per hari, kira-kira sama dengan kalsium.
·         Magnesium (Mg)
Magnesium memegang peranan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh. Magnesium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh, termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi, karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Sumber magnesium adalah sayur-sayuran hijau, kedelai, siput, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
·         Sulfur (S)
Fungsi sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi otak. Selain itu sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu memperlancar metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan infeksi akibat bakteri. Buah dan sayuran yang mengandung Sulfur  yaitu kacang-kacangan, bawang putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.
2).    Mineral mikro
·         Zat besi (Fe)
Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah merah. Hemaglobin bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen dari paru-paru ke keseluruh jaringan tubuh. Zat besi juga berperan dalam metabolisme energi, termasuk sintesis DNA oleh beberapa enzim, serta dalam sistem kekebalan tubuh. Sumbernya yaitu susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
·         Iodium (I)
Iodium adalah suatu bahan yang digunakan untuk membuat hormon tiroksin oleh kelenjar gondok, yang memstimulasikan proses-proses oksidasi dalam tubuh. Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal,  membakar kelebihan lemak tubuh, serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi. Sumber iodium yaitu garam dapur, bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
·         Mangan (Mn)
Mangan berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam proses metabolisme. Enzim yang berkaitan dengan mangan berperan dalam sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan juga berperan dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon tiroid, fungsi otak, dan untuk pengontrolan neurotransmiter. Buah dan sayuran yang mengandung mangan antara lain kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum.
·         Tembaga (Cu)
Tembaga diserap dari usus kecil ke dalam saluran darah dan berfungsi untuk membantu pembentukan hemoglobin. Kebutuhan tubuh manusia akan tembaga telah ditetapkan sejak tahun 1974. Dari penelitian diperoleh bahwa sesungguhnya manusia sudah cukup menerima tembaga dari bahan makanannya sehari-hari.
·         Zink (Zn)
Zink berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata, menghambat virus, mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ vital laki-laki, dan mempercepat proses penyembuhan luka. Buah dan sayuran yang mengandung zink yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum. Namun, zink dalam protein nabati kurang tersedia dan lebih sulit digunakan tubuh manusia dari pada zink yang terdapat dalam protein hewani. Daging, unggas, ikan laut, keju, susu, serta pecel (peanut butter), merupakan sumber zink yang baik.
·         Kobalt (Co)
Kobalt merupakan bagian dari molekul vitamin B12. Bahan makanan hasil fermentasi banyak mengandung kobalt, seperti tempe dan oncom. Namun, kobalt pada bahan makanan tersebut terkandung dalam vitamin B12 pada bahan makanan tersebut.


·         Fluor (F)
Telah diketahui bahwa flour penting dalam pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi agar memiliki daya tahan terhadap penyakit (memperkuat gigi). Fluor terdapat dalam tanaman, ikan, kuning telur, susu, dan makanan hasil ternak.
·         Kromium (Cr)
Kromium berperan dalam glucose tolerance pada manusia. Glucose tolerance adalah waktu yang diperlukan oleh gula dalam darah untuk kembali pada kadar normal. Hal ini sering terjadi pada orang yang sedang berpuasa.
Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama dengan insulin, kromium berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel.
Buah dan sayuran yang mengandung Kromium antara lain kentang, cabai hijau, apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
·         Selenium (Se)
Selenium bekerja sama dengan vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam sistem enzim. Di samping itu, selenium juga berperan mencegah terjadinya serangan radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hidrogen pada tahap akhir rantai metabolisme, serta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh. Buah dan sayuran yang mengandung selenium antara lain bawang, tomat, brokoli, kubis dan gandum.
·         Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, penawar racun, metabolisme sulfur, dan mencegah anemia. Buah dan sayuran yang mengandung molibdenum antara lain kembang kol, kacang polong, bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka, wortel, dan kubis.


·         Boron (Bo)
Boron mempunyai efek positif terhadap pencegahan osteoprosis dan osteoartritis dengan cara meningkatkan penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi boron tersebut bersifat sinergis dengan vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron juga diduga dapat membantu memelihara fungsi saraf. Selain itu, boron juga mempunyai mekanisme kerja yang berhubungan dengan fungsi membran sel sarat serta terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya sangat signitifkan, terutama untuk pencegahan penyakit peradangan, seperti rematoid, artritis, dan asma. Buah dan sayuran yang mengandung Boron antara lain jamur, kacang-kacangan dan asparagus.
C.    Penyakit Akibat Kekurangan dan Kelebihan Gizi Makro dan Gizi Mikro
Penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi dan yang telah merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1.      Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein. Pada umumnya anak Balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi. Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein).
Jenis KKP atau PCM di kenal dalam 3 bentuk yaitu :
§  Kwashiorkor
Kata “kwashiorkor” berasal dari bahasa Ghana-Afrika yang berati “anak yang kekurangan kasih sayang ibu”. Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang normal atau tinggi.

§  Marasmus
Marasmus adalah berasal dari kata Yunani yang berarti kurus-kering. Sebaliknya walau asupan protein sangat kurang, tetapi si anak masih menerima asupan hidrat arang (misalnya nasi ataupun sumber energi lainnya). Marasmus disebabkan karena kurang kalori yang berlebihan, sehingga membuat cadangan makanan yang tersimpan dalam tubuh terpaksa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Penderita marasmus yaitu penderita kwashiorkor yang mengalami kekurangan protein, namun dalam batas tertentu ia masih menerima “zat gizi sumber energi” (sumber kalori) seperti nasi, jagung, singkong, dan lain-lain. Apabila baik zat pembentuk tubuh (protein) maupun zat gizi sumber energi kedua-duanya kurang, maka gejala yang terjadi adalah timbulnya penyakit KEP lain yang disebut marasmus.
§  Marasmus-Kwashiorkor
Gambaran dua jenis gambaran penyakit gizi yang sangat penting. Dimana ada sejumlah anak yang menunjukkan keadaan mirip dengan marasmus yang di tandai dengan adanya odema, menurunnya kadar protein (Albumin dalam darah), kulit mongering dan kusam serta otot menjadi lemah.
2.      Busung Lapar
Busung lapar atau bengkak lapar dikenal juga dengan istilah Honger Oedeem (HO) adalah kwarshiorkor pada orang dewasa. Busung lapar disebabkan karena kekurangan makanan, terutama protein dalam waktu yang lama secara berturut-turut. Pada busung lapar terjadi penimbunan cairan dirongga perut yang menyebabkan perut menjadi busung (oleh karenanya disebut busung lapar).
Penderita busung lapar biasanya menderita penyakit penyerta. Misalnya dari 12 anak balita di Kabupaten Cirebon, tiga di antaranya menderita tuberkulosis, satu hydrocephalus (kepala besar), dan satu meningitis (radang selaput otak).
3.      Penyakit kegemukan (Obesitas)
Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Akibat dari penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit kardiovaskuler, hipertensi, dan diabetes melitus. (Anonymous,2008)
4.      Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Beberapa akibat defisiensi (kekurangan) iodium antara lain :
§  Pembesaran kelenjar tiroid (gondok).
§  Kreatin yaitu kekurangan iodium berlanjut ditandai ukuran tubuh pendek, kulit kasar berwarna kekuningan, raut muka seperti orang bodoh, mulut terbuka dan hidung besar.
§  Myxdema ditandai dengan pertumbuhan tulang yang terhambat sehingga pendek, perut buncit, kulit kering dan rambut rontok dan banyak lemak yang tertimbun pada kulit.
§  Abortus (Kematian ibu dan Anak).
5.      Xerophthalmia (buta senja)
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A (defisiensi vitamin A) didalam tubuh. Gejala-gejala penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea karena glandula lakrimalis menurun. Terlihat selaput bola mata keriput dan kusam bila biji mata bergerak.
6.      Osteoporosis.
Para peneliti menduga, kelebihan vitamin A memicu aktivitas osteoclast, yakni sel yang menguraikan tulang. Juga diperkirakan, kelebihan vitamin A memicu korelasi timbal balik dengan vitamin D, yang memainkan peranan penting dalam pembentukan tulang. Akibatnya terjadi osteoporosis.
7.      Beri-beri
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan theamin (vitamin B1) yang ditandai dengan kurangnya sesuatu yang dapat dirasakan atau gatal pada ibu jari kaki serta telapak kaki, lutut terasa seakan-akan kaku dan refleknya tidak ada, nyeri, kejang, sulit berjalan yang dapat menimbulkan kelumpuhan kaki dengan atrofi otot kaki.

8.      Pellegra
Pellegra disebabkan karena defisiensi vitamin B3 yang ditandai dengan gejala bengkak, kulit merekah atau pecah, mulut dan lidah bengkak, gangguan mental, pening, sakit kepala, lemah otot, dan rendah gula dalam darah.
9.      Rakhitis 
Penyakit ini disebabkan karena defisiensi kalsium dan vitamin D yang
dapat menyebabkan tulang panjang akan membengkok pada bagian yang menderita beban tubuh, lutut gemetar dan kaki bengkak.
10.  Anemia
Penyakit ini dapat disebabkan karena defisiensi besi (kekurangan zat besi), dan defisiensi vitamin B12  yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang matang.
D.    Contoh Kasus Kekurangan Gizi di Indonesia
Padang Ekspres (Sabtu, 01/09/2012 12:07 WIB) ZIKRINIATI ZN – Pariaman
PARIAMAN, 31/8 - BOCAH MARASMUS. Alisya Prima Siska (6), bocah penderita marasmus terbaring lemah di bangsal anak, RSUD Pariaman, Sumbar, Kamis (30/8) malam. Alisya yang memiliki berat hanya 7 kg itu divonis dokter menderita marasmus komplikasi dengan penyakit lain, yakni TBC, anemia, penyakit kulit, cacingan dan mal-nutrisi, hal tersebut terjadi akibat kondisi ekonomi orang tuanya lemah. FOTO ANTARA/Iggoy el Fitra/ed/Spt/12
   






Ayahnya Adar Arifin (35) dan sang nenek tidak dapat berbuat banyak, keterbatasan hidup membuat bocah kecil itu tak terperhatikan gizinya.
Usianya sudah 6 tahun na­mun berat tubuhnya 7 kilogram saja, memprihatinkan. Tak ayal jika tubuhnya terlihat kulit pem­balut tulang saja. Saat Pa­dang Ekspres mengun­junginya di ruang rawat inap khusus anak RSUD Pariaman, putri pasa­ngan Adar Arifin, 35, dan almar­hum Marni, 27, tergolek lemah. Sesekali tubuh kurus kering yang penuh bentol bekas penyakit kulit itu menggeliat, meringis, meskipun matanya tetap terpe­jam, tidur.
Sosok kecil itu tergolek le­mah tanpa baju di ruang rawat inap khusus anak RSUD Paria­man. Tubuh bocah itu tampak lu­suh dan kurus kering. Kulitnya tam­pak penuh bentolan bekas pe­nyakit kulit. Sesekali bocah itu meng­geliat dari lelap kemudian meringis kesakitan.   
Dokter menvonis warga Ko­to Hilalang, Nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Kampuang Dalam, Padangpariaman men­derita penyakit marasmus atau le­bih terkenal dengan sebutan bu­sung lapar dan komplikasi penyakit lain. Bagaimana tidak, normalnya berat badan anak seusia itu diatas 20 kilogram, sedangkan ia hanya 7 kilogram.
Adar Arifin ayahnya men­ceritakan nasib malang yang dialami Alisya ini berawal saat istrinya Alm. Marni (27), mening­gal dunia 20 bulan lalu. Karena tak ingin berpisah de­ngan buah ha­tinya, Adar meminta izin ke­pada keluarga istrinya untuk merawat Alisya. Sejak saat itu, en­­tah karena memang nasib hi­dup­nya menjadi sangat sulit.  Pe­ker­jaan sebagai tukang ojek be­lumlah mampu menghidupi anak­nya dengan layak. Semen­ta­ra ibunya pun juga hidup sa­ngat pas-pasan, bekerja sera­butan.
Dengan penghasilan yang tak menentu dari tukang ojek, Adar mengaku tak sempat me­mikirkan makanan bergizi untuk anak­nya. Bagi dia bisa saja men­da­p­atkan uang untuk ma­kan su­dah syukur. Ibunya (nenek Alisya) pun begitu, bekerja hanya s­e­rabutan. Penghasilan tak me­nen­tu pula.
Adar menuturkan, selama ini ekonomi keluarga dibantu oleh sang istri, sehingga kehidu­pan mereka sedikt lebih baik. Na­mun apa daya almarhum is­tri­nya sendiri meninggal dunia ka­rena penyakit stroke.
Dalam himpitan ekonomi, ibu Adar lah yang sehari-hari me­ngasuh dan membesarkan pu­tri kesayangannya itu. Adar mengatakan, sejak anaknya mengalami sakit dan badannya kurus kering, bidan nagari maupun pihak Puskes­mas terus melakukan peman­tauan terhadap kondisi anaknya Alisya. Bahkan, anak­nya bisa ma­suk RSUD Pariaman itu juga atas rujukan pihak Puskesmas Kampung Dalam.
Sementara, dr. Robert SpA yang menangani pasien busung la­par Alisya saat dikonfirmasi me­ngungkapkan, Alisya se­be­narnya sudah dua kali ma­suk RSUD Pariaman. Pertama bebe­rapa bulan silam. Saat itu kon­di­sinya sangat kritis. Setelah dita­ngani, kondisi kesehatannya mu­lai pulih.
Setelah dirasa agak sehat, pi­hak rumah sakit mem­persilah­kan keluarga mem­bawa Alisya pu­­lang dan dilakukan rawat ja­lan. Namun, setelah dikem­ba­li­kan kepada keluarga, kondisi ke­se­­hatan Alisya yang menderita bu­­­s­ung lapar kembali mem­buruk. Ka­mis pekan lalu, Alisya kembali dirujuk ke RSUD Pa­riaman.
”Dulu saat masuk ke rumah sa­kit yang pertama, kondisi ke­se­hatan Alisya sangat mem­pri­hatinkan. Tubuhnya kurus ke­ring, penuh bentol-bentol ka­rena pe­nyakit kulit. Bahkan, mu­lut­nya hancur dan mem­busuk. Se­telah be­berapa minggu ditan­ga­ni, kon­disinya pulih dan dikem­ba­li­kan kepada keluarga,” kata Robert.
Dijelaskan, hasil peme­rik­saan medis dan laboratorium yang dila­ku­­kan pihak rumah sakit me­nun­jukkan kalau Alisya bu­kan saja menderita marasmus atau bu­sung lapar. Tapi juga mengi­dap sejumlah penyakit lain, an­tara lain, TBC, anemia, penya­kit kulit, cacingan dan mal-nu­trisi (kekurangan nutrisi).
Disebutkan, untuk pena­nga­nan pihaknya menya­rankan ke­pada keluarga agar Alisya dira­wat dulu di rumah sakit sam­pai kon­disinya benar-benar pu­lih. Se­bab, kalau separoh pe­ngo­batan dibolehkan pulang, di­kha­watirkan kondisi kese­hatan­nya kembali memburuk. Jika dirawat di rumah sakit, m­i­nimal makanan dan asupan gizi Alisya bisa dikontrol dan ter­ja­min kualitasnya. Jika dikem­­ba­li­kan kepada keluarga, dipas­ti­­kan asu­pan gizi tak akan ter­per­ha­ti­kan mengingat kehi­dupan ke­luar­ga yang ekonominya pas-pa­san.
Robert menyarankan kepa­da pihak pemerintahan nagari agar memberikan perhatian serius kepada Alisya. Minimal diupayakan bantuan untuk pe­me­nuhan kebutuhan asupan gizinya. Selain itu, pihak bidan maupun Puskesmas disarankan agar mengontrol kesehatan pasien Alisya secara berkala. Sebab katanya, sumber pe­nya­kit marasmus atau busung lapar adalah rendahnya kualitas asupan gizi dan makanan yang disebabkan oleh faktor ekonomi. Bagaimana pun penanganan medis dilakukan sampai pasien pulih, jika sedikit saja asupan gizi tak memadai, penyakit akan kembali kambuh. (***)








                                                                                                   
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Zat gizi (nutrient) merupakan unsur – unsur yang terdapat dalam makanan dan diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, dan mengganti jaringan rusak, memproduksi subtansi tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi. Menurut banyaknya konsumsi yang kita lakukan, zat gizi dibagi menjadi gizi makro dan gizi mikro. Gizi makro adalah zat gizi yang paling besar di perlukan oleh tubuh kita, terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan, gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, terdiri dari mineral dan vitamin.  
Dalam melaksanakan fungsinya di dalam tubuh, zat-zat gizi saling berhubungan erat sekali, sehingga terdapat saling ketergantungan. Gangguan atau hambatan pada metabolisme sesuatu zat gizi akan memberikan pula gangguan atau hambatan pada metabolisme zat gizi lainnya (Achmad, 2010). Kekurangan dan kelebihan zat gizi dapat menyebabkan terjadinya berbagai macam penyakit. Apapun bentuk zat gizi, bila dalam jumlah cukup dan seimbang, tentu akan bermanfaat. Gizi baik akan dicapai dengan memberi makanan yang seimbang dengan tubuh menurut kebutuhan.
Masalah kekurangan gizi merupakan masalah yang terus meningkat di Indonesia. Banyaknya kasus kekurangan gizi yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kekurangan pangan akibat masalah ekonomi, penyakit infeksi seperti cacingan, lingkungan yang kurang bersih serta penyebab tidak langsung lainnya seperti pola asuh orang tua.



B.    Saran
Zat gizi yang terdapat dalam berbagai bahan pangan (makanan dan minuman) yang dikonsumsi sehari-hari, baik gizi makro maupun gizi mikro harus dipenuhi secara cukup dan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Hal tersebut harus diperhatikan agar tubuh tidak kekurangan dan kelebihan salah satu zat gizi. Untuk memenuhi gizi yang cukup dan seimbang tersebut maka, manusia tidak boleh bergantung pada satu jenis pangan saja, tapi harus mengkonsumsi makanan yang beragam jenisnya karena konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan. Hal itu tidak terlepas dari peran pemerintah, petugas kesehatan maupun masyarakat agar selalu memperhatikan tingkat pemenuhan gizi setiap individu sehingga, kasus masalah gizi yang terjadi dapat berkurang dan teratasi.

















DAFTAR PUSTAKA

http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/04/fungsi-zat-gizi-dan-sumbernya-dalam.html/6 April 2014
http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=34027/12 April 2014